Nama Kelompok :
Indri Eka Yasami "23212720"
Desi Hayati “21212887"
Anggi Ambarsari “20212902"
Nia Febriani “25212297"
Herna Setia “23212439”
Kelas : 1EB20
Judul : Franchise
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengertian franchise adalah duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan bisnis yang memang telah teruji keberhasilannya. Jika kita membuka usaha yang baru kita akan banyak menemui banyak kendala dan mengalami jatuh bangun yang harus dihadapi baik bagaimana kita memperkenalkan merek kit , bagaimana memperkenalkan produk yang kita pasarkan bagaimana membangun jaringan yang kuat maupun melatih sumber daya manusianya. Contoh franchise antara lain: Mc Donald, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, Dunkin Donuts, Indomaret,Alfamart.
ALASAN MEMILIH USAHA FRANCHISE
Sistem frachise biasanya dipilih orang apabila memiliki modal cukup tetapi tidak mempunyai pengalaman dalam menjalankan bisnis serta tidak ingin repot-repot mencari sistem bisnis bagi usahanya. Umumnya orang memilih usaha franchise sebagai pilihan untuk membuka usaha dengan cara cepat dan melakukan ekspansi usaha dengan resiko yang lebih kecil.
Secara umum franchise merupakan alternative jalan keluar yang relative lebih aman bagi orang-orang untuk terjun memiliki bisnis sendiri.
Secara umum franchise merupakan alternative jalan keluar yang relative lebih aman bagi orang-orang untuk terjun memiliki bisnis sendiri.
Perkembangan bisnis franchise menunjukkan bahwa peluang yang muncul dari bisnis ini menarik minat orang banyak dari berbagai latar belakang misalnya professional, pensiunan, para usahawan bahkan anak-anak muda yang baru tamat dari bangku universitas.
Beberapa contoh franchise international yang sukses seperti McDonald`s, KFC, Pizza Hut menginspirasi banyak pengusaha muda untuk terjun ke bisnis franchise.
Beberapa contoh franchise international yang sukses seperti McDonald`s, KFC, Pizza Hut menginspirasi banyak pengusaha muda untuk terjun ke bisnis franchise.
BAB II
PEMBAHASAN
Selain itu juga terdapat beberapa dampak negative yang ditimbulkan karena adanya peraturan baru waralaba tersebut , sepert iDampak krisis ekonomi global, persaingan yang ketat, yang dapat menghambat kemajuan bisnis franchise. Dan peluang hanya akan ada untuk mereka yang betul-betul serius mengembangkan usahanya.
Awan mendung bakal menggelayuti perekonomian dunia di 2013 besok. Krisis Eropa belum menunjukkan tanda-tanda akan usai. Adapun ekonomi Amerika Serikat (AS) masih terlihat dalam ketidakpastian. Jangan heran, pertumbuhan sebagian negara Asia tahun ini bahkan sudah mulai terhantam dampak krisis global.
Kalau sudah begini, konsumsi domestic akan kembali menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi, saat ini, pertumbuhan kelas menengah di tanah air terus menanjak dan daya beli masyarakat terus tumbuh. Faktor ini menjadi pasar yang sangat potensial bagi perkembangan bisnis Franchise alias Waralaba.
Sekarang saja,bisnis waralaba sudah berkembang laksana jamur di musimhujan. Selain lantaran pasar konsumsi dalam negeri yang menggiurkan, pertumbuhan waralaba juga dipicu oleh keunggulan yang ditawarkan model bisnisini.
Sistem waralaba memang memungkinkan bisnis produk atau jasa tertentu bisa berkembang dengan lebih cepat dengan adanya modal dari orang lain. Keuntungan bagi pemilik waralaba, mereka tak perlu keluar uang banyak untuk melebarkan bisnisnya.Tapi, mereka tetap bisa menerima fulus dari pembayaran royalti.
Sebaliknya, bagi penerima hak waralaba, dengan system ini penerima hak waralaba, system ini pun menguntungkan.Dengan mengantongi hak waralaba, mereka bisa memiliki usaha dengan system usaha yang mapan dan merek yang sudah dikenal luas. Pembeli waralaba tinggal focus menarik pelanggan dalam menjalankan usahanya.
Tapi, meski menawarkan peluang dan prospek yang menarik, buat anda yang ingin berbisnis sebagai pemilik waralaba atau pembeli tetap harus berhitung soal resiko. Selain dampak krisis, persaingan yang tinggi juga harus menjadi pertimbangan.
Jika kita tidak menghitung dengan benar masalah modal,lokasi,kualitas produk danjasasertamitra ,salah-salahbakalmenuaikerugian. Yang tidakkalahpenting, bagi yang ingin membeli hak waralaba produk/jasa tertentu, Anda harus siap menyisihkan pikiran, tenaga, dan waktu untuk menjalankan usaha.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari tulisan yang sudah dibahas diatas, menjalankan suatu bisnis franchise tidaklah mudah, kita harus mempertimbangkan soal resiko seperti dampak krisis,persaingan yang tinggi juga harus menjadi pertimbangan. Agar bisnis franchise yang kita jalankan berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Kompas Gramedia, EdisiKhusus November 2012 halaman 36-37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar