TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
Anggi Ambarsari (20212902)
3EB17
Dosen :
Bapak Danang Wijayanto
Judul: Analisis Laporan Keuangan PT. Gelora Aksara
Pratama
PENDAHULUAN
Laporan
keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan
keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan
memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam
perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan.
Dalam rangka membantu pengguna
laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu
dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk
membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka
dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana
menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis
yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis
rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan
matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemen laporan keuangan. Hasil
dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat
diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
Analisis laporan keuangan
menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial
perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat
dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu
rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan
laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan
rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan
laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah
kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam
menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya
adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut
meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas,
rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
Rumusan Masalah
Bagaimana
kondisi keuangan perusahaan dilihat dari analisis rasio likuiditas,
solvabilitas dan rentabilitas ?
Batasan Masalah
Penulis
hanya membahas tentang rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dari
laporan keuangan PT. GELORA AKSARA PRATAMA pada tahun 1999-2000
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk
mengetahui tinggi rendahnya rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas
pada PT. GELORA AKSARA PRATAMA.
PEMBAHASAN
Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan
Landasan Teori
·
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 7) :
” Laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas,
atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”
·
Menurut
Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangan sebagai berikut:
“Laporan keuangan
pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan
pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.”
·
Menurut Amin Wijojo Tunggal ( 1995 : 1 ) didalam bukunya dasar –
dasar analisa laporan keuangan, yang dimaksud dengan accounting adalah :
“ Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengelompokkan
dan peringkasan dari informasi – informasi, baik berbentuk uang, transaksi,
kejadian – kejadian yang mempunyai sifat keuangan yang kemudian menafsirkan
angka – angkanya. Maka laporan keuangan mengenai hasil proses akuntansi inilah
yang digunakan oleh para pemakainya dalam mengambil keputusan .”
Tujuan Laporan
Keuangan secara umum adl sebagai
berikut:
·
Informasi yg dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi netto
suatu perusahaan yg timbul dari kegiatan dalam rangka mendapatkan laba.
·
Memberikan informasi yg dapat dipercaya mengenai Aktiva, Kewajiban &
Modal.
·
Membantu para pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
·
Memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber
ekonomi & kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas belanja.
·
Mengungkapkan informasi lain yg berhubungan dengan laporan keuangan yg relevan untuk kebutuhan pemakai
laporan keuangan.
Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·
Neraca
·
Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
arus kas atau laporan arus dana
·
Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan
Analisis
Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan akan memberikan gambaran
mengenai kemampuan perusahaan dalam hal likuiditas. Perusahaan dapat mengukur
seberapa jauh kemampuannya untuk memenuhi tantangan dan tuntutan yang dihadapi
. analisa yang dihasilkan harus memberikan pemahaman yang baik terhadap
operasional keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kelemahan perusahaan
yang dianggap baik.
Menurut Woelfel (1997, hal 1) menyatakan bahwa
analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
“Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang
berguna untuk memeriksa data keuangan masa lalu dan saat sekarang dengan tujuan
untuk melakukan evaluasi performa dan melakukan estimasi resiko suatu potensi
di masa yang akan datang.”
Analisis laporan keuangan mencakup perbandingan
kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Untuk keperluan
evaluasi maka perlu menganalisis laporan keuangan dengan cara menghubungkan
elemen-elemen yang ada dalam laporan keuangan atau sering disebut analisis
rasio keuangan.
Analisis Rasio
Keuangan
Analisis rasio keuangan adalah analisis
yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan
lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian
terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan
memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan
kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan,
1997 :17)
Jenis
– Jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering
dipergunakan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas (Leverage), dan Rasio
Rentabilitas.
a. Ratio Likuiditas (Liquidity
Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka
pendek (short time debt) Menurut Van Horne: ”Sistem Pembelanjaan yang baik
Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%”.
Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
· Current Ratio ( Rasio Lancar)
· Quick Ratio ( Rasio Cepat )
· Cash Ratio ( Rasio Lambat)
b. Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana
yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur
perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh
aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat
keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam
Rasio Leverage adalah :
· Total Debt to Equity Ratio (Rasio
Hutang terhadap Ekuitas)
· Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio
Hutang terhadap Total Aktiva)
c. Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Adapun yang tergabung
ke dalam ratio ini yaitu:
· Gross Profit Margin ( Margin Laba
Kotor)
· Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
· Earning Power of Total investment
· Return on Equity (Pengembalian atas
Ekuitas)
Laporan Keuangan PT. Gelora Aksara Pratama
NERACA PT. GELORA AKSARA PRATAMA
31 Desember 1999 dan 2000
(dalam rupiah)
AKTIVA
|
1999
|
2000
|
Aktiva Lancar
|
||
Kas
|
23.875.371
|
46.478.762
|
B.I.I a/c 102259
|
21.742.415
|
29.109.465
|
B.I.I. a/c 251310
|
4.970.000
|
10.247.769
|
B.I.I. a/c 246745
|
3.541.379
|
7.643.351
|
Danamon 0064224
|
14.627.759
|
16.924.741
|
Tagihan kpd supplier
|
12.674.300
|
21.697.325
|
Tagihan kpd karyawan
|
6.500.000
|
11.480.000
|
Persediaan bahan baku
|
512.331.478
|
6.885.137
|
PPH 22
|
4.557.037
|
|
Jumlah (A)
|
693.779.379
|
862.894.132
|
Aktiva Tetap
|
||
Tanah dan gedung
|
1.800.000.000
|
2.300.000.000
|
Alat-alat kantor
|
240.499.999
|
476.224.179
|
Mesin-mesin
|
5.573.943.221
|
7.899.351.242
|
Kendaraan
|
694.351.000
|
907.621.000
|
Jumlah (B)
|
8.308.794.220
|
11.583.196.421
|
Jumlah C (A+B)
|
9.002.573.599
|
12.446.090.553
|
Hutang kpd supplier
|
337.596.422
|
379.336.271
|
Hutang kpd Danamon
|
264.124.572
|
281.235.678
|
Hutang lain-lain
|
178.662.341
|
103.783.322
|
PPN ymh dibayar
|
785.112
|
1.245.773
|
PPH 25 ymh dibayar
|
1.647.317
|
1.924.742
|
PPH 21 ymh dibayar
|
57.481
|
83.791
|
Prive
|
0
|
497.217
|
Jumlah (D)
|
782.873.245
|
768.106.794
|
Modal
|
2.000.000.000
|
2.000.000.000
|
Laba tahun berjalan
|
5.487.600.000
|
7.682.350.000
|
Laba ditahan
|
732.100.354
|
1.995.633.739
|
Jumlah (E)
|
8.219.700.354
|
11.677.983.739
|
Jumlah F (D+E)
|
9.002.573.599
|
12.446.090.553
|
PT. GELORA AKSARA PRATAMA
Laporan Laba / Rugi
31 Desember 1999 dan 2000
(dalam ribuan rupiah)
1999
|
2000
|
|
PENJUALAN
BRUTO
|
624.710.411
|
657.728.346
|
BEBAN POKOK
PENJUALAN
|
420.832.224
|
502.046.233
|
LABA BRUTO
|
203.878.187
|
155.682.133
|
BEBAN USAHA
|
||
Penyusutan
|
(20.720.887)
|
(20.345.222)
|
Administrasi dan distribusi
|
15.627.005
|
14.996.720
|
Jumlah Beban Usaha
|
5.093.882
|
5.348.502
|
LABA USAHA
|
198.784.309
|
150.333.631
|
PENGHASILAN
(BEBAN) LAIN-LAIN
|
||
Penghasilan bunga
|
||
Beban bunga
|
1.767.228
|
1.970.803
|
Laba (rugi) selisih kurs
|
-396.728
|
-456.271
|
Penghasilan investasi
|
5.280.967
|
4.998.977
|
Penghasilan (Beban) lain-lain bersih
|
3.499.856
|
3.299.832
|
10.151.323
|
8.298.809
|
|
LABA SEBELUM
TAKSIRAN
|
188.632.988
|
142.034.822
|
PAJAK PENGHASILAN
|
||
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
|
||
Pajak Penghasilan
|
||
47.276.438
|
35.397.699
|
|
LABA BERSIH
|
141.356.550
|
106.437.123
|
Analisis Rasio Likuiditas
Perhitungan analisis rasio
likuiditas pada PT. GELORA AKSARA PRATAMA sebagai berikut :
a.
Current Ratio
·
Tahun 1999 = 693.779.379/ 782.873.245 x 100%
= 0,886 = 88,6%
= 0,886 : 1
·
Tahun 2000 = 862.894.132/ 768.106.794 x 100%
= 1,123 = 112,3%
b.
Cash Ratio
·
Tahun 1999 = 68.756.924/ 782.873.245 x 100%
= 0,087 = 8,7%
= 0,087 : 1
·
Tahun 2000 = 110.404.088/ 768.106.794 x 100%
= 0,143 = 14,3%
= 0,143 : 1
c.
Quick Ratio
·
Tahun 1999 = 181.467.901/ 782.873.245 x 100%
= 0,2317 = 23,17%
= 0,2317 : 1
·
Tahun 2000 = 150.466.150/ 768.106.794 x 100%
= 0,195 = 19,5%
= 0,195 : 1
Analisis Rasio Solvabilitas
Perhitungan analisis rasio
solvabilitas pada PT. GELORA AKSARA PRATAMA dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a.
Total Debt to Equity
Ratio
·
Tahun 1999 = 782.873.245/ 8.219.700.354 x 100%
= 0,095 = 9,5%
= 0,095 : 1
·
Tahun 2000 = 768.106.794/ 11.677.983.739 x 100%
= 0,065 = 6,5%
= 0,065 : 1
Total Debt to Total Assets
·
Tahun 1999 = 782.873.245/ 9.002.573.599 x 100%
= 0,086 = 8,6%
= 0,086 :1
·
Tahun 2000 = 768.106.794/ 12/446.090.553 x 100%
= 0,061 = 6,1%
b.
Equity to Total Assets
Ratio
·
Tahun 1999 = 8.219.700.354/ 9.002.573.599 x 100%
= 0,913 = 91,3%
= 0,913 : 1
·
Tahun 2000 = 11.677.983.739/ 12.446.090.553 x100%
= 0,938 = 93,8%
= 0,938 : 1
Analisis Rasio Rentabilitas
1.
Rate of Return of
Investment
- Tahun 1999
ROROI = 141.356.550/m9.002.573.599 x 100%
=
0,0157 x 100%
= 1,57%
- Tahun 2000
ROROI = 106.437.123/ 181.224.765 x 100%
= 0,885
x 100%
= 8,55%
2.
Rate of return on Equity
- Tahun 1999
ROROE = 141.350.550/ 8.219.700.354 x100%
=
0,0171 x 100%
=
1,71%
- Tahun 2000
ROROE = 106.437.123/ 11.667.983.739 x100%
= 0,0911
x 100%
=
9,11%
KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil pembahasan,
maka penulis menentukan kesimpulan tentang tinggi rendahnya perkembangan
perusahaan dari analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas
terjadi penurunan. Kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban financial dianggap kurangdan terjadi
penurunan dalam menghasilkan laba.
Hal ini dikarenakan perusahaan yang igin meningkatkan perolehan
labanya melakukan peningkatan hutang untuk memperluas usahanya. Dalam hal ini
dapat dipengaruhi karena keadaan perekonomian yang belum membaik.
Saran yang diajukan penulis adalah agar PT. GELORA AKSARA PRATAMA dapat
memperbaiki posisi keuangan perusahaan guna memperkecil hutang, agar berada di
bawah jumlah aktiva. PT. GELORA AKSARA PRATAMA harus lebih mengawasi apakah dana yang
dikeluarkan telah direalisasikan dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA