Kamis, 06 November 2014

Tugas Softskill Bahasa Indonesia ke 2


TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA



Anggi Ambarsari (20212902)
3EB17

Dosen :
Bapak Danang Wijayanto


PENDAHULUAN

Remunerasi diartikan sebagai imbalan kerja yang berupa gaji, honor, tunjangan tetap, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan/dana pensiun. Remunerasi merupakan penghasilan yang bisa diperoleh dan dibelanjakan oleh pegawai atau karyawan (take home pay) atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Senada dengan pernyatan Flipo (1961) bahwa remunerasi adalah harga untuk jasa-jasa yang telah diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, dalam bentuk imbalan (dana/barang) apapun yang diberikan kepada setiap pegawai/karyawan yang jumlahnya relatif besar itu disebut tunjangan remunerasi.
Tunjangan kesejahteraan ini hanya diberikan kepada mereka yang memiliki kinerja, prestasi, dan berproduktivitas tinggi dalam profesinya. Remunerasi terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan yang selama ini diperoleh pegawai ditambah dengan tunjangan remunerasi. Remunerasi sama dengan gaji, artinya remunerasi merupakan gabungan gaji pokok, tunjangan-tunjangan yang selama ini kita sudah dapatkan.
Pada prinsipnya, sistem remunerasi yang berbasis kompetensi harus mempertimbangkan secara seimbang imbalan yang diberikan kepada input dan output. Input dalam hal ini adalah bagaimana seseorang melakukan sesuatu pekerjaan untuk dapat mencapai tujuan kinerja. Hal ini berkaitan dengan kompetensi apa yang perlu dikuasai oleh orang tersebut.
 Untuk itulah, perlu diberikan imbalan untuk kompetensi apa yang telah dikuasai oleh orang tersebut sesuai dengan yang dipersyaratkan. Begitu juga dengan output, adalah apa hasil kerja yang dicapai oleh orang tersebut dalam pekerjaannya. Output ini adalah target kinerja yang dihasilkan oleh orang tersebut, sehingga perlu diberikan imbalan apabila orang tersebut mampu untuk mencapainya.

Sistem remunerasi yang berbasis kompetensi harus secara seimbang mempertimbangkan 3 faktor dalam penetapan imbalan yang diberikan sebagai total pendapatan yang diterima oleh setiap orang, yaitu:

Faktor 1; Jabatan atau Posisi: adalah nilai dari kontribusi yang diberikan oleh fungsi jabatan atau posisi bagi organisasi, yang umumnya dapat dilihat dari 3 (tiga) hal yaitu, tuntutan kemampuan, pemecahan masalah dan tanggungjawab. Faktor inilah yang menentukan besarnya gaji dasar yang diterima orang sebagai imbalan terhadap jabatan atau posisi yang didudukinya.

Faktor 2; Kompetensi Individual: adalah kompetensi yang dimiliki dan dibawa oleh orang untuk melakukan pekerjaannya seperti yang dipersyaratkan. Faktor ini biasanya diperhitungkan dalam imbalan sebagai tambahan pendapatan yang diterima dalam bentuk tunjangan atau insentif.

Faktor 3; Kinerja: adalah prestasi atau hasil kerja yang ditunjukkan baik secara individu, tim ataupun organisasi, yang berhasil mencapai target kinerja yang ditetapkan oleh organisasi. Faktor ini biasanya diperhitungkan dalam imbalan dalam bentuk insentif atau bonus.

Sistem remunerasi tradisional, biasanya hanya memberikan remunerasi berdasarkan jabatan atau peran dalam organisasi, yang sering disebut sebagai input organisasi. Dalam sistem ini, remunerasi sesuai dengan bobot relatif jabatan dalam organisasi, yang diukur dari pengetahuan/kemampuan, pemecahan masalah, dan tanggungjawab.

Sementara sistem remunerasi berbasis kinerja (performance-based), menambahkan pada sistem tradisional, berupa remunerasi berdasarkan kinerja yaitu manfaat ekonomis yang dihasilkan untuk organisasi (output organisasi).

Kemudian sistem remunerasi berbasis kompetensi melengkapi sistem sebelumnya dengan menambahkan komponen kompetensi individu (input individu) sebagai faktor yang juga dipertimbangkan.

ISI

Contoh Kasus:

Remunerasi Gaji Ciptakan Kerawanan Sosial


Program remunerasi di Kementrian Keuangan menelan dana hingga Rp13,92 triliun. Sebuah angka besar dan membuat iri pegawai lain serta mengundang kerawanan sosial.
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli mengatakan, kasus Gayus Tambunan merupakan contoh kecil dari kesalahan kebijakan yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani selain bailout Bank Century yang bermasalah.
Menurutnya, biaya reformasi birokrasi mencapai Rp13,92 triliun di RAPBN-P 2010 itu amat mahal serta hasil utang dari Bank Dunia. "Eksperimen Menkeu ini tidak wajar dan sembrono. Harusnya naikan dulu kinerja pegawainya baru evaluasi menaikan benefitnya," kata Rizal Ramli dalam diskusi Radio Trijaya, di Warung Daun, Cikini, Jakarta , kemarin.
"Dulu, ketika zaman Menteri Keuangan Ali Wardana juga pernah dilakukan hal seperti ini, dan ketika itu gagal juga. Lha kok sekarang diulangi lagi?," kata ekonom senior itu seraya menyarankan pemerintah agar membatalkan program itu.
Kebijakan ini juga hanya menciptakan kasta birokrasi ala kapitalis neoliberal. PNS Kementrian Keuangan bisa mendapat remunerasi 70% dari skenario merit sistem.
”Kantor Sekneg hanya memperoleh 70 persen dari Kementerian Keuangan atau 0,49 dari skenario. Instansi lain yang belum dapat remunerasi akan mengikuti pola Sekneg. Reformasi di Kementerian Keuangan hanya naik gaji tanpa perubahan prilaku dan etos kerja,’’katanya.
Sementara pengamat militer Indria Samego menilai, kebijakan remunerasi gaji para pegawai pajak, berpotensi menimbulkan kecemburuan di kalangan aparat negara. Terutama bagi prajurit TNI, Polri dan guru.
"Gaji mereka untuk hidup sehar-hari saja tidak cukup, apalagi untuk membeli rumah atau menyekolahkan anak-anak," ujar pengamat militer, Indria Samego, kepadaINILAH.COM, Minggu (4/4).
Sebagai contoh, seorang anggota TNI dengan pangkat Prajurit Dua memperoleh gaji pokok Rp1.100.000 per bulan. Ditambah tunjangan, beras dan lauk-pauk sebesar Rp 229.490/bulan.
Sedangkan anggota dengan pangkat Kapten dan sudah mengabdi 24 tahun di Kodam Jaya, mendapat gaji total Rp4.020.000/bulan. Gaji tersebut sudah termasuk tunjangan dan lauk-pauk.
"Kami berharap agar rencana pemerintah menaikkan gaji PNS, anggota Polri dan TNI segera terwujud," ujar seorang anggota TNI berpangkat Kapten. Para anggota TNI ini bekerja selama 24 jam dan tinggal di asrama. "Tapi kami happy mas, nikmati saja apa adanya," tambah anggota yang lain.
Indira mengakui gaji pegawai negeri sipil (PNS) pada umumnya masih rendah. Hanya PNS di lingkungan kantor pajak yang tinggi menyusul diberlakukannya remunerasi. Dengan diberlakukannya sistem remunerasi oleh Menteri Keuangan, gaji PNS di lingkungan Ditjen Pajak jadi berlipat-lipat.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifuddin yang menilai bahwa remunerasi gaji PNS perlu dikaji ulang. Terutama prioritas kepentingan nasional.
Mencuatnya kasus Gayus, menurut Lukman Hakim, bisa menjadi momentumnya. Selain mengkaji remunerasi pajak, pemerintah harus memprioritaskan remunerasi TNI dan Polri.
"Para prajurit TNI dan Polri, serta para guru yang berhadapan langsung dengan pelayanan publik gajinya masih kecil. Kesejahteraan mereka jauh dari memadai," ujar Lukman.
Lukman mengusulkan agar sistem remunerasi diberlakukan juga bagi prajurit TNI/Polri dan PNS di bidang pendidikan, terutama golongan rendahan. Mereka adalah golongan PNS yang berhadapan langsung dengan pelayanan publik. Kebijakan ini perlu dilakukan agar terjadi keadilan: tidak ada diskriminasi dan tidak ada pula pengistimewaan.
Ia mengakui selama ini ada gap kesejahteraan PNS di lingkungan kantor pajak dengan di instansi-insatansi lain. Padahal, tugas dan tanggung jawab mereka sama. Jika kesenjangan itu dibiarkan dikhawatirkan akan menimbulkan kecemburuan.
"Kalau ada kecemburuan dapat menimbulkan kerawanan sosial," papar Lukman. Memang tidak ada jaminan pemberlakuan sistem remunerasi dapat menjamin peningkatan profesionalisme dan kejujuran di kalangan pegawai.
  
KESIMPULAN

            Dengan diadakannya remunerasi tentu sangatlah bagus bagi para karyawan, guru, para mentri dll tapi perlu diinagt haruslah adil dalam pemberlakuan remunerasi harus sesuai dengan sistem yang diambil. Kalau ada kecemburuan dapat menimbulkan kerawanan sosial, memang tidak ada jaminan pemberlakuan sistem remunerasi dapat menjamin peningkatan profesionalisme dan kejujuran di kalangan pegawai.
            Remunerasi memang bukan obat mujarab, tetapi bagi pemerintah merupakan solusi untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja birokrasi dan pembenahan sistem tatakelola penggajian yang lebih baik dari masa sebelumnya. Pada prinsipnya, pemberian remunerasi berfungsi sebagai pendorong bagi setiap instansi pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi (RB).
  

DAFTAR PUSTAKA



Tugas Softskill Bahasa Indonesia ke 1


TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA





Anggi Ambarsari (20212902)
3EB17

Dosen :
Bapak Danang Wijayanto


PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan  (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.

Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuatlah laporan keuangan. Laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan

Diharapkan dengan laporan keuangan ini dapat diketahui gambaran keadaan keuangan perusahaan, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan keuangan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan,terutama bagi direktur dalam rangka menetapkan kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan yang lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun berikutnya.


ISI
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

APB Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini, tujuan laporan keuangan di golongkan sebagai berikut :
1.         Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP
2.         Tujuan Umum
·      Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan
·         Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
·         Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
·         Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban
·         Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
3.         Tujuan Kualitatif
·         Relevance memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
·         Understanability informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai
·         Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
·         Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
·         Timelines laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
·         Comparability informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
·         Completeness informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai

PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA

1.    Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

2.  Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5. Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.

6. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.

7.    Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya

8.  Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

JENIS LAPORAN KEUANGAN

Setelah transaksi yang terjadi didalam perusahaan dicatat dalam persamaan dasar akuntansi, kemudian ringkasan transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak luar perusahaan yang memerlukannya.
Laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2002 (PSAK No 1 Tahun 2002) terdiri dari[4] :
a.       Neraca.
b.      Laporan Laba-Rugi.
c.       Laporan perubahan ekuitas
d.      Laporan arus kas
e.       Catatan atas laporan keuangan.

Neraca
laporan yang sistematis tentang posisi aktiva (kekayaan), kewajiban (utang), dan ekuitas (modal) perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan. Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham, neraca dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengevaluasi tingkat likuiditas, struktur modal, dan efisiensi perusahaan, serta menghitung tingkat pengembalian aktiva atas laba bersih.

Laporan Laba-Rugi
Laba-rugi yaitu laporan yang memuat informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi selama satu periode tertentu dalam suatu perusahaan. Satu periode tertentu misalnya satu bulan, satu semester dan satu tahun. Selisih antara pendapatan dengan beban disebut laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss). Apabila pendapatan lebih besar dari beban maka selisihnya disebut laba bersih, tetapi apabila pendapatan lebih kecil dari beban maka selisihnya disebut rugi bersih.
Komponen-komponen laba-rugi adalah sebagai berikut :
a.       Penjualan
b.      Harga pokok penjualan
c.       Laba bruto
d.      Beban usaha
e.       Laba usaha
f.       Pendapatan dan beban lain-lain
g.      Laba sebelum pos luar biasa
h.      Pos luar biasa
i.        Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
j.        Laba sebelum pajak penghasilan
k.      Pajak penghasilan
l.        Laba bersih


Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal yaitu laporan mengenai perubahan modal pemilik suatu perusahaan selama satu periode misalnya satu bulan, satu semester atau satu tahun. Dari laporan ini dapat diketahui apakah modal pemilik bertambah atau berkurang bila dibandingkan dengan modal pemilik sebelumnya. Adapun penyebabnya bertambahnya modal pemilik yaitu :
a.       Perusahaan memperoleh laba bersih
b.      Adanya investasi tambahan dari pemilik perusahaan.
Sedangkan penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :
a.       Perusahaan menderita rugi
b.      Adanya pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik
Laporan perubahan modal harus memuat informasi berikut :
a.       Modal pada awal periode
b.      Laba atau rugi selama satu periode
c.       Tambahan modal dari investasi pemilik
d.      Pembagian laba kepada pemilik
e.       Laba atau rugi yang tidak dibagikan pada periode sebelumnya

Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang memuat informasi mengenai ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas suatu badan usaha yang terjadi selama satu periode, setiap satu bulan atau suatu semester atau satu tahun. Arus kas adalah arus masuk kas (Penerimaan kas) dan arus keluar kas (Pengeluaran kas).
Arus kas (Penerimaan dan pengeluaran kas) dikelompokkan kedala tiga kelompok yaitu Arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (PSAK No.2 tahun 2002).
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak temasuk setara kas(PSAK No.2 tahun 2002).
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan (PSAK No.2 tahun 2002).

Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memuat penjelasan mengenai pos yang ada dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan sehingga laporan keuangan dapat bermanfaat bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan.


KELEBIHAN LAPORAN KEUANGAN

Kelebihan-kelebihan dari laporan keuangan antara lain:
·         Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan pasti dalam mengetahui informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan modal perusahaan di masa lalu.
·         Laporan keuangan dapat menunjukkan nilai perubahan kas dan distribusi perusahaan secara detail, serta menunjukkan nilai kenaikan atau penurunan kas perusahaan secara detail.
·         Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan untuk mengevaluasi segala aktifitas usaha yang sedang dijalankan di perusahaan.
·         Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan untuk menilai segala aktifitas usaha yang akan dijalankan perusahaan di masa mendatang.
·         Laporan keuangan dapat digunakan sebagai panduan untuk memastikan kemampuan perusahaan dalam kaitannya dengan pengembalian atau pembayaran pinjaman kepada pihak kreditor.
·         Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan bagi karyawan untuk mengetahui stabilitas dan pofitiabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.

KEKURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Kekurangan-kekurangan laporan keuangan antara lain:
·         Laporan keuangan tidak selalu bisa disajikan tepat waktu, karena proses pengerjaannya rumit dan membutuhkan waktu lebih lama.
·         Laporan keuangan terkadang masih perlu dilakukan penyesuaian, jika terjadi perubahan nilai yang disebabkan karena beberapa faktor.
·         Laporan keuangan memiliki konsep atau aturan yang berubah-ubah setiap tahun. Hal ini dikarenakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan prinsip dari laporan keuangan masih terus disempurnakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) setiap tahun.
·         Laporan keuangan bersifat umum dan bukan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, sehingga informasi yang disajikan sering tidak terarah dan hanya memperhatikan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.
·         Laporan keuangan hanya mengacu pada obyek analisis laporan keuangan. Padahal, untuk menilai Iaporan keuangan tidak cukup hanya dilihat dari angka-angka yang disajikan di dalam tabel laporan keuangan.
·         Laporan keuangan menjadi tolak ukur kemajuan/ kemunduran suatu perusahaan yang hanya melihat dari angka-angka tanpa melihat aspek-aspek lainnya, seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, dan budaya perusahaan.






PENUTUP

Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan yang bertujuan untuk memberikan informasi yg dapat dipercaya mengenai Aktiva, Kewajiban & Modal, membantu para pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba dan memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.

Dengan demikian laporan keuangan sangat besar perannya bagi perusahaan karena banyak pihak-pihak yang sangat membutuhkan laporan keuangan tersebut untuk berbagai tujuan. Maka dari itu pembuatannya pun haruslah penuh dengan kehati-hatian agar kesalahan yang kemungkinan terjadi semakin kecil sehingga keputusan yang akan dihasilkan dari penilaian laporan keuangan menjadi lebih akurat. 

DAFTAR PUSTAKA

http://allfheim.com/dasar-akuntansi/neraca-balance-sheet/
http://oshin-mahmud.blogspot.com/2013/01/makalah-laporan-keuangan.html
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html
http://keuanganlsm.com/kelebihan-dan-kekurangan-laporan-keuangan/
Cara Praktis Menyusun Laporan Keuangan, Penulis: Akifa P. Nayla, Hal: 29-33

Siklus Akuntansi Kelompok Bisnis dan Manajemen, Penulis:Drs. Toto Sucipto, Dra. Moelyati, M.M. , Drs. Sumadi, M.M. Drs Suyoto